0
Iklan merupakan hal yang sangat menarik untuk para penontonnya, banyak sekali yang dapat diambil dari iklan seperti informasi, pengetahuan bahkah hanya sekedar untuk hiburan. Iklan sangat lekat dengat kreatifitas untuk daya tarik pesan iklan tersebut. Daya tarik pesan merupakan bagian dari strategi kreatif dan rangkaian dari proses kreatif, pada dasarnya daya tarik atau pendekatan pesan iklan terbagi menjadi tiga yaitu (Sunarto Prayitno, Pengembangan Kreatif Daya Tarik Periklanan):
  1. Rational/ informational appeals (daya tarik rasional/ informasional). Daya tarik ini difokuskan pada segi praktis dan fungsi produk akan kebutuhan konsumen pada suatu produk sedangkan pesan menekankan pada fakta maupun persuasi secara rasional. Ada berbagai motivasi yang bisa dipakai sebagai dasar menentukan daya tarik rasional antara lain kualitas, efesiensi, ekonomis, kemajuan, kenyamanan dan kenikmatan.
  2. Emotional appeals (daya tarik emosional). Pendekatan ini berkaitan dengan kebutuhan psikologis atau kebutuhan sosial sasaran dalam membeli atau menggunakan suatu produk. Disamping itu didasari pada keadaan psikologi sasaran baik dalam perannya sebagai pribadi maupun dalam suatu lingkungan sosial.
  3. Combination appeals (daya tarik kombinasi). Daya tarik rasional dan emosional bukan sesuatu yang bertentangan tetapi dapat dipergunakan untuk membangun iklan yang efektif dalam mengkombinasikan keduanya. Hal ini dikarenakan keputusan pembelian konsumen sering juga didasari pada motivasi rasional dan emosional sekaligus.
Iklan biskuat salah satu iklan dalam bentuk visual story telling. Visual storytelling adalah penyampaian cerita yang dilakukan melalui media yang menggunakan image-image visual atau grafis, baik bergerak maupun diam (Caputo, 2003).

Iklan biskuat ini menampilkan cerita yang merapkan daya tarik pesan yang ke 3 pada penjelasan diatas, yaitu combination appeals (daya tarik kombinasi) dimana pesan dalam iklan tersebut terdapat daya tarik dari segi rasional maupum emosional, iklan tersebut dikemas dimana ada seorang ibu dan anaknya yang sedang berlatih lari, dan sang ibu bernarasi dalam iklan yaitu:
Anakku tidak akan menang, jika aku mengalah. Anakku akan menang, saat dia mengalahkanku. Saat itulah dia punya semangat juara, yang tidak bisa kuajarkan hanya dengan kata-kata. Saat dia berhasil mengalahkanku, saat itulah aku menang.  
Hanya Ibu yang mengerti pentingnya menanamkan semangat hidup kepada anaknya. Itulah sebabnya kuberikan biskuat setiap hari.

Dari narasi tersebut mencerminkan daya tarik pesan secara rasional yaitu pada akhir iklan sang Ibu menjelaskan pentingnya menanamkan semangat hidup kepada anaknya dengan menganalogikanya melalui pemberikan biskuat setiap hari, yang secara tidak langsung mempromosikan produk yang diiklankan. Hal tersebut diperkuat dengan adanya narasi, "Hanya Ibu yang mengerti pentingnya menanamkan semangat hidup kepada anaknya. Itulah sebabnya kuberikan biskuat setiap hari." 

Sedangkan narasi yang mencerminkan daya tarik pesan secara emosional yaitu pada awal iklan dimana sang Ibu mengatakan, “Anakku tidak akan menang, jika aku mengalah. Anakku akan menang, saat dia mengalahkanku. Saat itulah dia punya semangat juara, yang tidak bisa kuajarkan hanya dengan kata-kata. Saat dia berhasil mengalahkanku, Saat itulah aku menang.” Dalam iklan tersebut, turut divisualisasikan melalui latihan lari yang dilakukan Ibu dan anak yang bukan sekedar jogging tetapi penggambaran seolah lari adalah perlombaan antara mereka berdua, untuk melihat siapa yang paling cepat dan lebih baik satu dengan yang lainnya. Dengan didukungnya visual dan audio yang menggugah secara emosional bagi yang menonton.

Kesimpulan :

Menurut penulis iklan dengan menggunakan visual story telling sangatlah menarik dan dapat diingat terus oleh penontonnya jika dapat dikemas secara unik, mendidik, dan menyentuh emosional, seperti yang dilakukan Biskuat dalam tayangan iklan di atas. Iklan dengan visual story telling bisa tertanam di benak audiensnya dan bisa digunakan sebagai reminding yang kreatif terhadap produk yang diiklankan.

Teruntuk, dosen kami Lucy Pujasari Supratman.
Next
This is the most recent post.
Previous
Posting Lama

Posting Komentar

Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.

Rabu, 07 Oktober 2015

Saat Emosi dan Rasional Menjadi Daya Tarik Tersendiri

Iklan merupakan hal yang sangat menarik untuk para penontonnya, banyak sekali yang dapat diambil dari iklan seperti informasi, pengetahuan bahkah hanya sekedar untuk hiburan. Iklan sangat lekat dengat kreatifitas untuk daya tarik pesan iklan tersebut. Daya tarik pesan merupakan bagian dari strategi kreatif dan rangkaian dari proses kreatif, pada dasarnya daya tarik atau pendekatan pesan iklan terbagi menjadi tiga yaitu (Sunarto Prayitno, Pengembangan Kreatif Daya Tarik Periklanan):
  1. Rational/ informational appeals (daya tarik rasional/ informasional). Daya tarik ini difokuskan pada segi praktis dan fungsi produk akan kebutuhan konsumen pada suatu produk sedangkan pesan menekankan pada fakta maupun persuasi secara rasional. Ada berbagai motivasi yang bisa dipakai sebagai dasar menentukan daya tarik rasional antara lain kualitas, efesiensi, ekonomis, kemajuan, kenyamanan dan kenikmatan.
  2. Emotional appeals (daya tarik emosional). Pendekatan ini berkaitan dengan kebutuhan psikologis atau kebutuhan sosial sasaran dalam membeli atau menggunakan suatu produk. Disamping itu didasari pada keadaan psikologi sasaran baik dalam perannya sebagai pribadi maupun dalam suatu lingkungan sosial.
  3. Combination appeals (daya tarik kombinasi). Daya tarik rasional dan emosional bukan sesuatu yang bertentangan tetapi dapat dipergunakan untuk membangun iklan yang efektif dalam mengkombinasikan keduanya. Hal ini dikarenakan keputusan pembelian konsumen sering juga didasari pada motivasi rasional dan emosional sekaligus.
Iklan biskuat salah satu iklan dalam bentuk visual story telling. Visual storytelling adalah penyampaian cerita yang dilakukan melalui media yang menggunakan image-image visual atau grafis, baik bergerak maupun diam (Caputo, 2003).

Iklan biskuat ini menampilkan cerita yang merapkan daya tarik pesan yang ke 3 pada penjelasan diatas, yaitu combination appeals (daya tarik kombinasi) dimana pesan dalam iklan tersebut terdapat daya tarik dari segi rasional maupum emosional, iklan tersebut dikemas dimana ada seorang ibu dan anaknya yang sedang berlatih lari, dan sang ibu bernarasi dalam iklan yaitu:
Anakku tidak akan menang, jika aku mengalah. Anakku akan menang, saat dia mengalahkanku. Saat itulah dia punya semangat juara, yang tidak bisa kuajarkan hanya dengan kata-kata. Saat dia berhasil mengalahkanku, saat itulah aku menang.  
Hanya Ibu yang mengerti pentingnya menanamkan semangat hidup kepada anaknya. Itulah sebabnya kuberikan biskuat setiap hari.

Dari narasi tersebut mencerminkan daya tarik pesan secara rasional yaitu pada akhir iklan sang Ibu menjelaskan pentingnya menanamkan semangat hidup kepada anaknya dengan menganalogikanya melalui pemberikan biskuat setiap hari, yang secara tidak langsung mempromosikan produk yang diiklankan. Hal tersebut diperkuat dengan adanya narasi, "Hanya Ibu yang mengerti pentingnya menanamkan semangat hidup kepada anaknya. Itulah sebabnya kuberikan biskuat setiap hari." 

Sedangkan narasi yang mencerminkan daya tarik pesan secara emosional yaitu pada awal iklan dimana sang Ibu mengatakan, “Anakku tidak akan menang, jika aku mengalah. Anakku akan menang, saat dia mengalahkanku. Saat itulah dia punya semangat juara, yang tidak bisa kuajarkan hanya dengan kata-kata. Saat dia berhasil mengalahkanku, Saat itulah aku menang.” Dalam iklan tersebut, turut divisualisasikan melalui latihan lari yang dilakukan Ibu dan anak yang bukan sekedar jogging tetapi penggambaran seolah lari adalah perlombaan antara mereka berdua, untuk melihat siapa yang paling cepat dan lebih baik satu dengan yang lainnya. Dengan didukungnya visual dan audio yang menggugah secara emosional bagi yang menonton.

Kesimpulan :

Menurut penulis iklan dengan menggunakan visual story telling sangatlah menarik dan dapat diingat terus oleh penontonnya jika dapat dikemas secara unik, mendidik, dan menyentuh emosional, seperti yang dilakukan Biskuat dalam tayangan iklan di atas. Iklan dengan visual story telling bisa tertanam di benak audiensnya dan bisa digunakan sebagai reminding yang kreatif terhadap produk yang diiklankan.

Teruntuk, dosen kami Lucy Pujasari Supratman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar