Dewasa ini komunikasi tidak hanya dilakukan secara
fisik tetapi dapat dilakukan dalam dunia maya dengan mediasi komputer atau
smartphone dalam situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram,
Blog dsb. Komunikasi yang terjadi dimana penggunanya menyampaikan pesan dan
diterima oleh pengguna lain kemudian terjadi interaksi ketika pesan tentang
sesuatu itu dibagikan untuk di respon dan mendapat tanggapan. Pesan yang
ditampilkan untuk dilihat oleh pengguna lain dapat berupa teks dan foto, tetapi
seiring dengan jejaring sosial yang popular saat ini.
Menurut Jan Zimmerman dan Doug Sahlin, “Social media marketing is a new technique,
not a new world.” Jadi, pemasaran yang dilakukan menggunakan media sosial
adalah teknik pemasaran yang baru. Pemasaran ini menggunakan berbagai saluran
media sosial, dimana saluran tersebut memungkinkan penggunanya untuk berbagi
foto, bahkan blog. Berikut adalah kategorisasi dari saluran media sosial
menurut Jan Zimmerman dan Doug Sahlin:
- Blog. Situs dengan desain seperti web yang membuat
penggunanya secara mudah melakukan pengubahan isi konten dan desain. Contoh:
WordPress, TypePad, dan Blogger.
- Social Networking Services. Dikembangkan sebagai
fasilitas untuk pertukaran informasi pribadi (pesan, foto, video, audio) ke
sebuah jaringan pertemanan. Social media
networking services ini terbagi menjadi empat kategori, yaitu: full networks (Facebook, MySpace, dan
myYearbook), microblogging networks
(Twitter dan Plurk), professional
networks (LinkedIn dan Plaxo), dan
other specially networks within vertical industry, demographic, or activity
segments.
- Social-media Sharing Services. Saluran media ini menjadi
fasilitas untuk posting and commenting pada foto (Flickr,
Photobucket, dan Picasa), video (YouTube, Vimeo, dan Ustream), maupun audio
(Podcast Alley dan BlogTalkRadio).
- Social Bookmarking Services. Adalah publikasi dari bookmark list yang dilakukan oleh semua
pengguna, sehingga kita bisa melihat recomended
sites, seperti misalnya StumbleUpon, Delicious, Kaboodle, dan ThisNext.
- Social News Services. Situs yang memberikan berbagai
artikel dari situs berita, blog, maupun web, dimana penggunanya bisa melakukan voting terhadap artikel yang
ditampilkan, seperti misalnya Digg dan Reddit.
- Social Geolocation and Meeting Services. Situs ini membawa
seseorang untuk menunjukkan kepada masyarakat maya tentang keberadaan fisiknya
di dunia nyata. Seperti misalnya Foursquare, Gowalla, dan Loopt.
- Community Building Services. Adalah situs yang membentuk
komunitas-komunitas tertentu, seperti Ning, Wikis, TripAdvisor, dan Epinions.
Instagram sebagai social
media marketing dengan endorse ?
Dari berbagai kategorisasi yang
disebutkan di atas, Instagram bisa dikategorikan ke dalam social-media sharing services, sebab Instagram memungkinkan
penggunanya untuk membagi foto (bahkan video singkat) dan memberikan komentar
terhadap foto atau video yang dibagi oleh akun yang mereka ikuti.
Instagram, adalah sebuah desain yang
memiliki fungsi komunikasi praktis dan menjadi sebuah media komunikasi, melalui
signifikasi foto. Dalam satu relasi sosial dalam dunia maya, foto dilekati
tanda yang dapat berfungsi sebagai petanda dan penanda sekaligus yang terjadi
ketika sebuah narasi didalam foto dari si penggunggah yang akan dimaknai oleh
para pembacanya.
Instagram adalah program sharing foto ke
dalam jejaring sosial yang memfasilitasi penggunanya untuk memfoto dan
mengaplikasikan filter digital ke dalam fotonya untuk kemudian di share ke
pengguna lain yang saling berhubungan didalam jejaring sosial (Linaschke, 2011).
Instagram
menjadi modal seseorang dalam berkomunikasi yang dipengaruhi oleh
kepentingan-kepentingan, selain sebagai modal untuk eksis. Dalam
perkembangannya Instagram digunakan oleh para penggunanya sebgai salah sat
strategi pemasaran untuk mempromosikan produknya, dimana dengan menarasikan
cerita tentang produknya dalam sebuah foto, suatu produk dapat mitoskan untuk
dicerna calon pembelinya sebagai brand
awarenessi. Produk di hadirkan lebih kepada konsumennya yang berarti
Istagram telah menjadi media yang baik bagi produsen untuk berkomunikasi dengan
konsumennya.
Jika
kita lihat zaman sekarang ini Instagram yang sudah digunakan juga untuk menjadi
media pemasaran atau social media
marketing tidak luput dari sebuah popularitas dimana pada dunia sosial
media untuk meningkatkan penjualan atau salah satu strategi marketing yang
digunakan oleh para online shop dengan menggunakan popularitas dari seorang
artis yang ternyata bias menjadi sangat berpengaruh unuk tingkat kepercayaan
konsumen yang melihatnya. Endorse merupakan
kerjasama yang dibangun antara online shop dengan public figure/artis guna
sebagai ajang promosi produk yang di pasarkan.
Adapun
cara-cara untuk melakukan endorse artis oleh pemilik bisnis online adalah:
- Melakukan penawaran terhadap produk ke artis yang bersangkutan
(bisa langsung ke artisnya, atau melalui manajernya, tergantung contact person yang tertera pada akun
media sosial artis tersebut).
- Memastikan artis yang diinginkan tertarik dan bersedia
melakukan endorse terhadap online shop.
- Melakukan negosiasi harga, beberapa artis yang sudah
memiliki nama, tidak hanya menginginkan produk saja, tetapi juga biaya/fee untuk melakukan posting produk di akun media sosialnya.
- Setelah fee
ditransfer ke rekening artis tersebut, produk yang disepakati dikirimkan ke
alamat yang sudah diberikan oleh si artis/manajernya.
- Bersabar. Banyak online
shop yang juga ingin menggunakan artis tersebut sebagai endorse produk mereka. Untuk itu,
pemilik bisnis online harus bersabar
sampai produknya dipost di media
sosial si artis. Waktu yang dibutuhkan beragam, tergantung banyaknya antrian.
Jika artis tersebut bekerja sama dengan banyak online shop, bisa memakan waktu sampai hitungan bulan.
- Setelah produk dipost oleh si artis (biasanya akan
menggunakan tag ke akun media sosial online shop yang bersangkutan), akan
banyak follower yang mengikuti media
sosial online shop tersebut. Dengan
begitu, akan memungkinkan munculnya banyak pembelian terhadap produk-produk
yang dijual.